Kumenitip rasa pada setiap kata dalam bait-bait puisi. Jiwa bersenandung mengeluarkan isi jiwa. Jika ada resah, benci, rindu, senang, bahagia dalam deret kata kan kupahat biar semuanya lepas menghempas setiap gelomang resah yang menganyutkan jiwa. Hanya dalam Puisi....Selamat Datang...Selamat Membaca...Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...

Minggu, 30 Mei 2010

PUISI UNTUK NEGERIKU

Indonesiaku
Oleh: Nursamsir Tahir AM


Terlalu banyak kedustaan mengapung di setiap udara negeri ini
tak ada lagi malu menyelimuti hati mereka
menerobos setiap celah dalam membela kedusataannya
lakukan segala cara tak kenal hala-haram.

bangsa ini bangsa penuh dusta
dirampok oleh tangan-tangan kotor
mereka yang mengaku pembela rakyat...
mereka yang mengaku pemimpin rakyat...

Ohh....
hukum sudah dibeli
para tikus tertawa
mereka bebas berbuat

Ohhh...
hukum hanya untuk rakyat kecil
untuk pencuri ayam
untuk pencuri kayu bakar
untuk pencuri semangak penghapus dahaganya.
ah...
Jadi rakyat kecil di negeri ini sangatlah susah
seperti terjajah oleh bangsa sendiri.

sampai kapan?
Sampai Kapan????
Sampai kapan Indonesiaku Meredeka dari Penjajahan oleh penghianat????
Mereka penghianat rakyat dan bangsa.

Jeneponto, 5 Mei 2010

Sabtu, 29 Mei 2010

JEJAK WAKTU

WAKTU
Oleh: Nursamsir Tahir AM, S.Pd.

Terekam senja dalam hatiku
menjelaskan hidup tanpa tujuan
menghabiskan waktu luang

beribu waktu melewati sadarku
menancapkan kesesalan
dari setip tingkah tiada guna

hari-hariku
melekat lemah dan malas
menjebak ragaku membuat salah tanpa batas

tulangku...
hatiku...
kulitku...
mataku...
semua anggota tubuhku terbius dunia
termakan oleh janji syetan

aku kalah kemarin
tapi takkan kalah untuk esok.
sungguh!

Barangdasi, 05042010

Rabu, 12 Mei 2010

PUISI KERINDUAN

Semerbak Rindu
Oleh: Nursamsir Tahir AM, S.Pd.

Semerbak rindu tertuang dalam jiwaku
wangi menghantar kerinduan
memejamkan dahaga cintaku
aku hanya sekeping cintamu yang jauh

Tubuhku mengumpat sunyi dalam waktu
meredam selaut rindu.
seonggok bayangmu menghibur sepiku
senyummu mengajakku tuk tersenyum
walau hanya bayang.

angin berbisik menyentuh genddang telingaku
menggetarkan jantungku
katanya ini kataku bawah dari seberang bukit
"tunggu aku di dalam mimpimu sebntar malam"
Ohhhhh...
akutak tahan lagi
walau hanya mimpi.
cepatlah datang malam
pertemukan kami dalam gelapmu.

Jeneponto, 05/05/2010

Rabu, 05 Mei 2010

PUISI DOA

Doaku
Nursamsir Tahir


Tidak terasa umur ini bertambah
dosa bertumpuk setumpuk gunung
semuanya mengapung antara sadar dan tidak
meretas setiap waktu lalu

ingin kulipat yang telah lalu
lalu memulai lembaran baru lebih suci

citaku ingin menggapai RidhoMu
disetiap jengkal umurku ini
izinkan aku mengabdi padamu

aku tahu
aku hamba yang sangat lemah
mencoba menerobos dosa-dosa
memasuki setiap lembah kehinaan
dalam kemaksiatan sadar atau tidak

Ya Allah
Tuhanku yang Maha Agung
Berilah Aku kekuatan
menjalankan sebahagian umurku ini di jalanMu
menjadi pedang untuk Agamamu
menjadi tentaraMu

Ya Allah berilah aku kekuatan...
seperti orang-orang terdahulu yang setia bersama Rasulullah
yang engkau janjikan syurga
yang engkau ridhoi di setiap tingkah perbuatannya

Ya Allah yang Maha Penyayang
Aku hambamu yang lemah
tak kuasa menahan lembah kehinaan
dalam lingkar kemaksiatan
berilah aku kekuatan untuk keluar di dalamnya.

Ya Allah penerima taubat
Dalam setiap sujudku
kuselipkan tobatku
dalam setiap doaku ku memohon ampun
Ampunilah Ya Allah...
Hambamu ini dalam setumpuk dosanya.


Jeneponto, 4 Mei 2010
Tak terasa umur ini memasuki 25 tahun.

Alamku

KeIndahan Alam
Oleh: Nursamsir Tahir

Sejuk menyeruak menyiram pandanganku
di setiap rumput hinggap embun-embun
ranting pohon kekar memperindah
bersama daunnya hijau

Di situ alamku bebas bernyanyi
berirama asmara memimpikan kenanganku
padi menghijau sebentar lagi menguning
sementara burung-burung tak sabar lagi...
memetik buah padi

Ohhhh....kenanganku
masa kecilku yang indah
ditempat air mengalir itu...
aku sering membasahi tubuhku
kolam kecil di aliri mata air dari bukit

Sesekali aku memang tekjup pada wajah alamku
tak pernah bosan memndang
setiap detil tertata rapi.
semuanya seperti surga...

Sungguh Maha Besar Engkau Ya Allah...

03/05/2010

PUISI CINTA

Maafkan Aku Cintaku
Oleh: Nursamsir Tahir

Dingin menyelimuti Pikirku
mengapungkan hangat dalam resahku
bungkam mulutku beku
pada goresan hujan yang menerpa bumi
tertulis: Sabarlah engkau!

seketika itu...
aku mengikat marahku
kupadamkan api dalam pikirku
resah kucambuk dalam diamku
aku melawan marahku

sakin sakitnya...
mataku mememandang bayang sepi
suara gemuruh menampar berisik
darahku mengalir deras...

Maafkan aku cintaku
kau pergi tanpa pembelaanku.

3 Mei 2010
Maafkan Aku Cintaku
Oleh: Nursamsir Tahir

Dingin menyelimuti Pikirku
mengapungkan hangat dalam resahku
bungkam mulutku beku
pada goresan hujan yang menerpa bumi
tertulis: Sabarlah engkau!

seketika itu...
aku mengikat marahku
kupadamkan api dalam pikirku
resah kucambuk dalam diamku
aku melawan marahku

sakin sakitnya...
mataku mememandang bayang sepi
suara gemuruh menampar berisik
darahku mengalir deras...

Maafkan aku cintaku
kau pergi tanpa pembelaanku.

3 Mei 2010

Minggu, 02 Mei 2010

PUISI

Membungkus Sedih

Rapatkan sedihku dalam jiwaku
bungkus kesalku pada malam-malam sunyi
rebahkan bongkahan amarah
dalam cinta berakhir duka

tak ada yang sempurna
selalu saja lemah kalah
meresapi dinding-dinding hidup
mencaci setiap langkah yang kalah


dukaku menusuk kalbu
pada malam akhir kau bergurau
mengetarkan gendang telingaku
mengusik jiwa di setiap sudut anganku

aku...
seperti beku batu tak kuasa
setiap jengkal usahaku untukmu rebah
dinding-dinding tak lagi berdirih kokoh
seperti mencair di kehidupan nyata.

mati bukan sebuah pilihan
karena pasti kan berakhir kalah
jika terjadi sudahlah pasti
kubungkus semua perjuanganku denagan dosa
tanpa sadar ternyata aku bukan
pemilik jiwa yang sabar.
Ah...aku tak mau seperti itu.

akan kusimpan kenangan
sejak kutulis puisi ini
setelah kau mengakhiri tiga bulan lalu...
seperti mimpi saja.

kuucapkan terimakasih segalanya
belajar meratapi mimpi
yang tak kunjung berakhir bahagia.

semoga engkau bahagia...

sahabatku...
sahabatku...
yang lebih dari sahabat...
untukku aku bukan siapa-siapa untukmu lagi...


18/03/2010