Kumenitip rasa pada setiap kata dalam bait-bait puisi. Jiwa bersenandung mengeluarkan isi jiwa. Jika ada resah, benci, rindu, senang, bahagia dalam deret kata kan kupahat biar semuanya lepas menghempas setiap gelomang resah yang menganyutkan jiwa. Hanya dalam Puisi....Selamat Datang...Selamat Membaca...Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...

Selasa, 27 April 2010

Selamat Tinggal Cintaku

Selamat Tinggal Cintaku

Resahku kutanam di samping pohon mangga depan rumahku.
setelah kau menyiramiku kesedihan sangat menyengat.
Ingatanku tak kufungsikan, Sebab hanya memberi duka.

Separuh denyut nadiku hilang melayang.
Setelah kau menanam bahagia
lalu kau racuni dengan ketidaksetiaan.

Kau ingin aku mati sungguh...?
Di balik pohon itu keranda sudah kusiapkan.
Untuk cintaku padamu.
Biar kutanam di bawah rerimbunan daun kering.

Selamat tinggal cintaku....

Jeneponto, 26 April 2010

PUISI

Ajarkan Mereka Kejujuran

seperti titik hujan mengapung di udara
basah rebahkan dahaga bumi
setitik pun tak singgah...

aku mengerti...
hujan enggan singgah
sebab cacing lebih terhormat
dari manusia bersifat tikus

ohhh...
cacing-cacing ajarkan mereka kejujuran
biar setitik hujan bisa singgah membasuh dahaga kami
biar tumbuh kemakmuran di negeri ini
selebat pohon mangga di depan rumah...

Jeneponto, 26 April 2010

Minggu, 25 April 2010

PUISI UNTUK NEGERIKU

Negeriku
by Nursamir Tahir AM

Negeriku...
di tanahmu kulihat seribu masalah
negeri yang malang.

Udara disekelilingmu kotor
dipenuhi orang-orang rakus

Di setiap sudut
sedih menebar busuk

jujur saja
di negeri ini kurang yang jujur

samapai kapan negeri ini penuh
dengan ketidak jujuran?

Jeneponto, 25 April 2010

PUISI CINTA

Ku Ingin
Karya: Nursamsir T

Jika kau merindukan matahari di sana
ku ingin jadi matahari
jika bulan selalu redup di malam hari
Aku akan menggantikannya menjadi bulan lebih terang.
jika bintang-bintang tak sanggup hadir di setiap malam-malammu
aku siap menggantikannya.

sedari dulu aku siap untukmu
menyandarkan inginku pada setiap doaku
disetiap celah senyumku...
disetiap celah kataku...
tersirat ingin untukmu
menyatukan rindu...

Jeneponto, 25 April 2010

Kamis, 22 April 2010

Puisi Perlawanan

Peluruku adalah kata

kata kutulis
kubenamkan jiwaku dalamnya
seperti belati menusk jantung

kata bukan senjata
tapi kata bisa mengalahkan senjata

seperti mmahasiswa yang tak punya senjata
melawan dengan kata...

kata adalah perlawanan
kata adalah perjuangan
kata adalah makna

aku tahu...
jiwaku masih seperti dulu...
mengamuk dalam ketidakpastian
merakit kata untuk senjata perlawanan

aku adalah aku
aku....

26/3/2010

Rabu, 21 April 2010

puisi sehening senja

Sehening Senja



mataku menjamu malam
tidurku mengapung membelai kesunyian
kesendirian adalah penjara bagiku
aku ingin bebas...

dalam tidurku
disetiap detik kesunyian
kau bayang cintaku mengapung dalam retina mataku.
selalu kucoba tuk menghapusnya.
tapi kau engggan pergi.

tolong aku...
jika tak ada lagi harapan untukku
tak sepantasnya kau hadir di retinaku.
aku cemburu dalam lingkar wajahmu
setiap kau menampakkan diri
hatiku tergores di setiap sudut sedihku.

sudah dua hari
aku menabung mimpi.
meresapi setiap selipan bayang
aku ingin mengantar sedih dengan senyum
pergilah kau dan jangan kembali kesedihanku...


Jeneponto,16 Maret 2010
07.22

Puisi: Menjamu Sepi

Menjamu sepi

Langsung saja jiwa ini rebah dalam pelukan pikirku.
Memeluk setiap resah mencampakkan tubuh
Bukan, bukan aku tak mampu melipat bahagia di jiwaku.
Asal tahu saja, Aku sedari dulu berada pada lipatan bahagia.
Seperti mengapung pada setiap buih pikirku.
Aku bebas. Sebebas udara yang keluar masuk tubuhku.
Tak seperti penglihatanku yang terbatas.
Aku tidak menghardiknya.
Dia mata memiliki kebebasan berangan-angan.
Membayangkan setiap bintang-bintang yang mungkin tak terlihat.
Tapi toh dapat dibayangkannya. Sempurna...

Aku hanya punya bayang bahagia.
Entah kapan menjadi nyata.
Aku hidup dalam angan dan mimpi.
Akuingin hidupkan mimpiku.
Ya Allah...
Berilah aku pertolonganMu.
Amin...

Jeneponto 8/3/2010

Puisi

Ada Bintang

ada bintang di matamu.
pantas saja semua bintang tak terlihat malam ini.
semuanya berkumpul di retina matamu.

belehkah aku menatap bintang d retinamu?
kalaupun kau izinkanku.
sebab sedari dulu mataku redup tak ada cahaya.
sebab sedari dulu bintang enggan menatapku.

aku tahu aku adalah aku
aku seperti malam
selalu melukis bahagia di kampas gelap


Jeneponto 24/3/2010