SURAT UNTUK PURNAMA
Lewat sela angin aku merayu
kukirim surat setelah hari bermimpi
tentang purnama
di atas telapak daun
kutulis dengan tinta cahaya purnama
setiap bait kuselipkan bunga ros
wangi membelai setiap rasa
Kata berurut
menelusuri bisikan hati
membuncah menoreh setiap keluhan hati
Sesampainya pada tinta terakhir Kutulis :
“Aku ingin seperti malam yang mencintai purnama”
Lalu kututup dengan kecupan pada sebuah coretan pena : “Izinkan aku memeluk bayangmu,
karena jazadmu terlalu haram untukku”
Nursamsir T
14 juni 2007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar