Menjamu sepi
Langsung saja jiwa ini rebah dalam pelukan pikirku.
Memeluk setiap resah mencampakkan tubuh
Bukan, bukan aku tak mampu melipat bahagia di jiwaku.
Asal tahu saja, Aku sedari dulu berada pada lipatan bahagia.
Seperti mengapung pada setiap buih pikirku.
Aku bebas. Sebebas udara yang keluar masuk tubuhku.
Tak seperti penglihatanku yang terbatas.
Aku tidak menghardiknya.
Dia mata memiliki kebebasan berangan-angan.
Membayangkan setiap bintang-bintang yang mungkin tak terlihat.
Tapi toh dapat dibayangkannya. Sempurna...
Aku hanya punya bayang bahagia.
Entah kapan menjadi nyata.
Aku hidup dalam angan dan mimpi.
Akuingin hidupkan mimpiku.
Ya Allah...
Berilah aku pertolonganMu.
Amin...
Jeneponto 8/3/2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar