aku dalam puisiku
menyulam bahagia yang tiada
mengenang sepi tergantung
menangisi seribu perih
aku dalam puisiku
menghirup busuk zaman
berteriak mengetuk kebiadaban
mengubur sampah ketidakadilan
aku dalam puisiku
bercinta dengan kata pada setiap bait
aku dalam puisiku
menabur doa di setaip waktu
aku dalam puisiku
penuh harap hidup penuh ketenangan
Jeneponto, 30 Maret 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar